Hari ini, aku merasa harus menuliskan perjalanan emosional yang aku alami belakangan ini. Ketika dekat dengan seseorang yang baru, hatiku masih terikat pada Dia, seseorang yang pernah sangat berarti dalam hidupku. Setiap kali aku berusaha untuk membuka hati kepada orang baru, rasa bersalah selalu menghantui pikiranku. Seolah-olah aku takut menghianati Dia, padahal aku tau kami sudah tidak bersama lagi.
Aku telah berbicara jujur kepada orang baru ini tentang perasaanku. Dia sangat mengerti dan mengatakan bahwa dia akan menunggu sampai aku siap untuk melupakan masalaluku. Dia menunjukkan ketulusan dan kesabaran yang luar biasa, bahkan sampai menyarankan agar aku berdoa untuk mendapatkan petunjuk dari Allah. Kata-katanya membuatku merasa dihargai, tetapi juga semakin bingung.
Setelah percakapan panjang, aku akhirnya memutuskan untuk menyatakan bahwa untuk saat ini, aku hanya bisa menganggapnya sebagai teman. "Aku butuh waktu," kataku. Dia menjawab dengan penuh pengertian, "baik aku akan tetap nunggu." Sungguh menyentuh melihat betapa dia bersedia menunggu, meskipun aku tidak bisa memberi kepastian kapan aku bisa membuka hati sepenuhnya.
Perasaan bersalah ini mungkin berasal dari ikatan emosional yang masih ada dengan masalaluku. Meskipun kami sudah berpisah, rasa sayang yang tersisa membuatku merasa seolah-olah aku melanggar sesuatu yang berharga jika melanjutkan hidup. Proses ini menjadi semakin rumit ketika aku membandingkan pengalaman baru ini dengan kenangan bersama Dia.
Aku menyadari bahwa tidak ada yang salah dengan merasakan semua emosi ini. Setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda dalam mengatasi cinta dan kehilangan. Memberi diri waktu untuk meresapi perasaan ini adalah langkah yang penting. Mungkin, seiring waktu, aku akan lebih mampu untuk melanjutkan hidup tanpa merasa bersalah dan lebih siap untuk menjalin hubungan yang baru.
Hari ini, aku belajar bahwa mencintai seseorang tidak harus melupakan kenangan masa lalu. Proses move on adalah perjalanan yang membutuhkan waktu, kejujuran, dan keberanian untuk menghadapi perasaan yang kompleks. Biarlah waktu yang menjawab apa yang terbaik untukku, sambil tetap menghargai semua pengalaman yang telah membentuk diriku hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar