Ada kalanya dalam hidup, kita merasa semua yang kita perjuangkan jatuh berkeping-keping. Aku pernah mengalaminya, gagal dalam cinta dan kini harus menghadapi kegagalan di karier. Rasanya berat, sesak, dan terkadang aku merasa seolah-olah dunia ini tidak berpihak padaku.
Satu minggu yang lalu, aku menjalani interview pekerjaan yang sangat aku harapkan. Sebuah kesempatan di sebuah perusahan BUMN yang aku harapkan bisa menajdi pintu yang bisa membawaku ke peluang baru. Prosesnya berjalan baik, setidaknya itulah yang kurasakan. Namun, hari demi hari berlalu tanpa kabar. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk follow-up ke tim rekruter. Dengan perasaan penuh harap, aku kirimkan pesan dan mendapatkan balasan, "Belum ada info selanjutnya, mbak."
Aku mencoba untuk tetap berpikir positif, meyakinkan diri bahwa mungkin memang prosesnya masih berjalan. Namun, sebuah kabar yang tak terduga datang ketika aku bertanya pada teman yang juga mengikuti interview. Dia sudah diterima dan bahkan sudah mulai training. Saat itulah hatiku jatuh. Perasaan kecewa dan hancur seolah membanjiri seluruh tubuhku. Kenapa? Kenapa ketika aku sudah mencoba, tetap saja aku gagal? Dalam percintaan aku telah merasakan patah hati yang mendalam, dan sekarang karier pun tampaknya menolak kehadiranku.
Rasanya seperti bertanya pada Tuhan, "Apa yang Kau rencanakan untukku? Kenapa rintangannya sampai segini besar?" Aku mulai merasa capek. Capek karena setiap langkah yang kuambil seolah-olah berujung pada tembok besar yang tidak bisa kulewati. Aku menangis, dan kesedihan itu menelan hariku. Teman-teman di kantor mencoba menenangkan, mengatakan mungkin ini belum rezekiku. Tapi, kata-kata itu meskipun penuh niat baik, tak bisa meredam rasa sesak di dada.
Yang membuatku lebih sedih adalah ketidakjelasan. Kenapa ketika aku bertanya pada rekruter, jawabannya tidak transparan? Kenapa tidak mengatakan saja yang sebenarnya bahwa aku tidak diterima? Hal-hal seperti ini membuatku semakin merasa kecil dan tidak berdaya.
Di tengah kesedihan, aku mencoba untuk berpikir lebih dalam tentang semuanya. Mungkin, ini memang bukan jalan yang Tuhan pilihkan untukku. Meski sulit untuk diterima, aku belajar bahwa tidak semua hal bisa kita kendalikan. Kadang, kegagalan bukan tentang kita yang tidak layak, melainkan karena ada rencana lain yang lebih besar yang belum kita pahami. Tuhan memberikan ujian berat ini, mungkin karena Ia ingin membentukku menjadi seseorang yang lebih kuat dan siap untuk menghadapi sesuatu yang lebih baik di masa depan.
Aku juga belajar bahwa kegagalan, seberapa pun menyakitkannya, bukanlah akhir dari segalanya. Aku masih punya kesempatan untuk mencoba lagi, untuk mencari jalan lain, dan untuk tidak menyerah pada mimpi-mimpi yang aku miliki. Mungkin, saat ini aku sedang berada di titik nol, tapi aku yakin, ini bukan tempat aku akan selamanya berada.
Melalui semua ini, aku ingin berbagi dengan siapa pun yang mungkin mengalami hal yang sama. Ketika kamu merasa gagal di cinta, di karier, atau di kedua-duanya seperti aku, ingatlah bahwa setiap kegagalan bukanlah akhir dari hidupmu. Tuhan mungkin sedang menguji kita, bukan untuk membuat kita jatuh, tetapi untuk mempersiapkan kita menghadapi sesuatu yang lebih besar. Jangan menyerah pada diri sendiri. Percayalah, ada cahaya di ujung perjalanan yang berat ini, dan kita akan sampai di sana dengan kekuatan dan ketabahan yang kita bangun melalui setiap langkah sulit yang kita lalui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar