Kartini bukan sekadar nama dalam buku sejarah,
Kartini hidup hidup dalam langkah setiap perempuan yang memilih untuk bangkit, meski dunia memintanya tunduk.
Ia hadir dalam peluh yang jatuh tanpa keluh,
dalam senyum yang tetap merekah di tengah lelah.
Ia ada di tangan-tangan yang membentuk harapan,
di mata yang menatap masa depan dengan keyakinan.
Kartini hidup dalam perempuan yang memeluk banyak peran,
yang merawat dengan hati seorang ibu,
berkarya dengan jiwa seorang pekerja,
menjaga harap dalam sunyi,
dan menyalakan cahaya di tengah gelapnya tantangan.
Perempuan bukan sekadar pelengkap zaman,
mereka adalah denyutnya.
Mereka adalah akar yang diam-diam menguatkan pohon kehidupan.
Kartini ada di setiap perempuan
yang memilih untuk berani,
bekerja keras,
dan mencintai perannya dengan sepenuh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar